Kemudian datanglah Nabi Musa dan segera mengusirnya. Laki-laki itu pergi ke sebuah desa di antara desa-desa yang ada pada waktu itu. Tetapi Allah memerintahkan Nabi Musa untuk mengusirnya. Diusirlah laki-laki itu oleh Nabi Musa dan pergi ke sebuah padang pasir di mana di sana tidak terdapat makhluk, tumbuh-tumbuhan, serangga maupun burung.
Tiba-tiba ia sakit di padang luas itu dan tidak seorang pun yang menolongnya. Ia terjatuh di tanah dan meletakkan kepalanya sambil berkata,
"Kalau ibuku ada di atas kepalaku tentu ia akan merasa kasihan padaku dan menangisi kenistaanku. Kalau ayahku ada di sini tentu ia kan membantu mengurus masalahku. Kalau istriku ada di sini tentu ia akan menangisi kepergianku. Dan kalau anak-anakku hadir tentu mereka menangis di belakang jenazahku dan berdo'a Ya Allah ampunilah bapakku yang mengembara tak berdaya, durhaka, fasik, dan terbuang dari negerinya sampai ke sebuah desa, dan dari desa itu terbuang lagi ke tengah padang yang luas dan dari tempat itu dia keluar dari dunia menuju akhirat dan berputus dari segala sesuatu.
Ya Allah, engkau memisahkan aku dari kedua orang tuaku, dari anak dan istriku, tetapi janganlah engkau putuskan aku dari Rahmat-Mu. Sesungguhnya Engkau telah membakar hatiku karena berpisah dengan mereka, tetapi janganlah Engkau bakar aku dengan api neraka-Mu karena kedurhakaanku".
Lalu Allah mengutus seorang bidadari yang menyerupakan diri seperti ibunya dan istrinya. Dan mengutus Malaikat yang menyerupai seperti anak dan ayahnya. Mereka duduk di sampingnya dan menangisinya. Ia berkata "Ini ayah, ibu, istri dan anak-anakku datang padaku".
Bergembiralah hatinya dan kembali kerahmat Allah dalam keadaan suci dan diampuni. Lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa "Pergilah ke padang "ini" dan tempat "ini" karena telah wafat di sana seorang wali dari di antara para wali. Datanglah ke sana dan uruslah perkarannya dan kebumikanlah ia".
Ketika Nabi Musa sampai ke tempat itu, ia melihat laki-laki yang pernah diusirnya dari negerinya dan dari sebuah desa dengan perintah Allah, serta ia melihat bidadari bermata jeli berada di sekitarnya. Nabi Musa berkata,
"Ya Tuhanku, kalau laki-laki ini benar adanya, maka dia adalah orang yang telah kuusir dari negeriku dan desa itu atas perintah-Mu".
Allah berfirman,
"Hai Musa, aku telah memberinya rahmat dan mengampuninya sebab rintihan di tempatnya dan perpisahannya dengan tanah kelahirannya, ibu, anak, serta istrinya. Maka aku mengutus bidadari yang menyerupai ibunya, istrinya, dan malaikat yang menyerupai anak dan ayahnya. Mereka semua merasa hiba atas kenistaanya di tempat terpencil. Karena apabila seseorang wafat di tempat terpencil, maka menangislah penghuni langit dan bumi karena merasa kasihan padanya, lalu bagaimana Aku tidak menyayanginya sedang Aku adalah Zat yang paling menyayangi di antara orang-orang yang penyayang?".
[ Imam Al-Ghazali رحمة الله تعالى - Mukasyafatul Qulub ]
No comments:
Post a Comment