Sebenarnya bagaimana penjelasan Al-Qur’an tentang waliyullah? Siapa mereka dan apa kelebihan-kelebihannya?
Allah سبحانه وتعالی berfirman:
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ * الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuwatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Iaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS.Yunus:62-63)
Pegangan utama seorang waliyullah adalah rasa takwa yang penuh di hadapan Allah سبحانه وتعالی.
إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا
“Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan.” (QS.al-Insan:10)
Hasil dari rasa takut itu adalah ketakwaan. Yakni ia telah mampu menjalankan perintah Allah dan menjaga diri dari dosa dan kemaksiatan.
Lalu hasil dari takwa adalah hilangnya rasa sedih dan takut. Apapun yang terjadi, seorang waliyullah akan tenang. Tidak ada yang mampu menggoyahkan hatinya.
لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ وَتَتَلَقَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ هَٰذَا يَوْمُكُمُ الَّذِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), dan mereka disambut oleh para malaikat. (Malaikat berkata):
“Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu”. (QS.al-Anbiya’:103)
Rasulullah ﷺ pernah menjelaskan tentang hal ini...
“Sesungguh wali-wali Allah itu diam, dan dalam diam mereka adalah zikir.
Mereka memandang, dan dalam pandangan mereka ada pelajaran.
Mereka berbicara, dan dalam pembicaraan mereka ada hikmah.
Mereka berjalan, dan dalam perjalanan mereka ada berkah ditengah manusia.”
Sayyidina Ali bin Abi Thalib كرم الله وجهه pernah berkata:
“Sesungguhnya Allah menyembunyikan wali-Nya di antara hamba-hamba-Nya, maka jangan pernah engkau remehkan seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Kerana boleh saja dia adalah wali-Nya sementara engkau tidak mengetahui.”
No comments:
Post a Comment