Wednesday, June 6, 2018

PENYAKIT HATI LEBIH BERBAHAYA DARIPADA PENYAKIT TUBUH

"Penyakit hati lebih berbahaya dan lebih buruk dari pada penyakit tubuh dari berbagai segi. Yang lebih buruk lagi penyakit hati dapat merosak agama seorang hamba yang merupakan modal utama untuk kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Merosak akhiratnya, yang merupakan tempat kekal selama-lamanya.

Adapun penyakit tubuh hanya membahayakan seseorang di dunia yang fana yang akan hancur dalam waktu dekat ini juga, membahayakan tubuh seseorang yang terkena cubaan dan hancur dalam waktu terdekat.

Meskipun demikian, penyakit tubuh masih dapat memberi manfaat yang banyak bagi keimanan seseorang dan akhiratnya.
Kerana Allah سبحانه وتعالی sudah menyediakan pahala yang besar baginya, juga masih banyak manfaatnya untuk saat ini maupun kelak di akhirat."

[ 'Al-Fushul Al-'Ilmiyah, ‎‏‎Imam Abdullah Al Haddad رضى الله عنه ]



FAQIR DALAM TASAWWUF

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda ;

"Kefakiran adalah kebanggaanku (aku bangga menjadi seorang yang fakir)." 
(HR. Ad-Dailami)

Yang dimaksud dengan faqir dalam ilmu tasawwuf bukan faqir harta. Faqir dalam ilmu tasawwuf adalah selalu menggantungkan diri kepada Allah سبحانه وتعالی dan meninggalkan selain Allah سبحانه وتعالی berupa nikmat-nikmat duniawi dan ukhrawi, maksudnya adalah fana' fillahi (lebur daripada Allah). Di sini, seolah dia tidak lagi mengekalkan diri bagi dirinya dan tidak ada tempat lagi di hatinya selain Allah.

[ Sirrul-Asrar, Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani رضى الله عنه ]


ILHAM DARI ALLAH

"Datangnya ilham dari ALLAH kepadamu tak lain agar kau mendatangi-NYA"

Yang dimaksud dengan "ilham" adalah ilmu dan cahaya pengetahuan yang datang dari Allah, cahaya yang membuat hati lapang dan bersinar terang. Dengannya, hati bisa melihat kebenaran sebagai kebenaran dan melihat kebatilan sebagai kebatilan. Ilham ini juga merupakan penampakan Ilahi yang masuk ke dalam hati meski seorang hamba tidak merasakannya kerana keburukan sifat-sifat kemanusiaannya. Terkadang ilham disebut juga dengan hal (keadaan batin). Semuanya datang kepadamu agar kau bisa menuju kehadirat Ilahi. Namun, untuk sampai kehadirat Allah, hati harus bersih dan suci dari segala kekotoran.


[ AL-HIKAM, Al-Imam Ibnu Atha'illah al-Iskandari رضي الله عه ]