Friday, December 22, 2023

Sifat Malu

Rasûlullâh صلى الله عليه وسلم bersabda :

الحياءُ شُعبةٌ مِنَ الإيمان (رواه الإمام أحمد)

"Malu adalah salah satu cabang dari iman." (HR Imam Ahmad).

Maksudnya, sifat malu akan mencegah pemiliknya melakukan perkara-perkara haram, sebagaimana iman mencegah pemiliknya melakukan perkara-perkara haram.

Malu ada dua macam :

1. Malu terpuji, seperti yang kami sebutkan di atas.

2. Malu tercela. Yaitu malu yang mencegah pemiliknya berbuat kewajiban, seperti malu dalam melakukan nahi munkar.

Wednesday, December 6, 2023

PERJALANAN HATI

Imām Abd-ul Karīm al-Qusyairiy dalam Ar-Risālah nya (Ar-Risālah Al-Qusyairiyyah) mengatakan :

واعلم أن السفر على قسمين: سفر بالبدن وهو الانتقال من بقعة إلى بقعه، وسفر بالقلب وهو الارتقاء من صفة إلى صفة، فترى ألفا يسافر بنفسه وقليل من يسافر بقلبه.
[ الرسالة القشيرية ]

Ketahuilah, bahwa perjalanan itu ada dua macam :

1. Perjalanan dengan badan, yakni berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya.

2. Perjalanan hati, yaitu meningkatkan jiwa dari sifat yang baik kepada sifat baik yang lainnya.

Engkau bisa melihat ribuan orang yang sedang melakukan perjalanan dengan badannya, tetapi sedikit sekali orang yang melakukan perjalanan rohani (dengan hatinya).

[ Ar-Risālah Al-Qusyairiyyah ]

Sunday, December 3, 2023

FAKIR

ولا تحسبن الفقر من فقد الغنى
ولكن فقد الدين من أعظم الفقر

“Jangan engkau sangka fakir itu saat tidak memiliki kekayaan, tapi tidak memiliki pengetahuan agama merupakan salah satu bentuk fakir paling besar.”

[ Ibnu Rajab al-Hanbali رحمة الله تعالى ]

Friday, December 1, 2023

NATIJAH BANYAK KENYANG

Dari Sayyidina Yahya Bin Mu'az رضى الله عنه,

"Barang siapa yang banyak kenyangnya maka akan banyak dagingnya (gemuk). Barang siapa yang banyak dagingnya maka akan besar syahwatnya. Barang siapa yang besar syahwatnya maka (berpotensi) akan banyak dosanya. Barang siapa yang banyak dosanya maka akan keras hatinya. Dan barang siapa yang keras hatinya maka dia akan tenggelam di dalam lautan bahaya serta kemewahan dunia".

[ Kitab An Nasaihul Ibad m/s 75 ]

Kenapa Berat Diajak Taat? Ini Penyebabnya...

Di antara pengaruh buruk dosa dan maksiat adalah menghalangi orang dari ketaatan.

Al-Imam Sufyan ats-Tsauri 
رحمة الله تعالى berkata,

حرمت قيام الليل أربعة أشهر بذنب أذنبته

"Selama empat bulan aku terhalang dari qiyamul lail (menghidupkan malam dengan ketaatan) karena dosa yang aku lakukan."

Jika diri berat menjalankan ketaatan atau ketaatan terasa hambar maka itu pertanda banyaknya dosa-dosa kita.

Dosa-dosa itu menorehkan bintik-bintik hitam di hati yang semakin terus menumpuk menutupi hati hingga buta, wal-'iyaadzubillah.

Inilah yang disebut oleh Allah Ta'ala di dalam firman-Nya,

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu (dari perbuatan dosa) telah menutupi hati mereka."
(QS. al-Muthaffifin: 14)

Tiada jalan lain membersihkan hati dan mensucikan jiwa selain kembali kepada Allah dengan sungguh-sungguh bertaubat, thalabul ilmi dan banyak istighfar.

Semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan Taufiq Nya...
Aamiin Ya Robbal 'Alaamiin...

Tajalli Sifat Jamal dan Jalal Allah

Asy-Syaikh Al-Arifbilah Sayyidi Ahmad bin Muhammad Al-Ajibah Al-Hasani Asy-Syadzili Qaddasallahu Sirrahu menjelaskan

قال الشيخ العارف بالله سيدي أحمد بن محمد عجيبة الحسني الشاذلي قدس الله سره

فائدة: إذا أردت أن يسهل عليك الجلال فقابله بضده وهو الجمال، فإنه ينقلب جمالا في ساعته، وكيفية ذلك أنه إذا تجلى باسمه القابض في الظاهر فقابله أنت بالبسط في الباطن فإنه ينقلب بسطا، وإذا تجلى لك باسمه القوي فقابله أنت بالضعف، أو تجلى باسمه العزيز فقابله بالذل في الباطن، وهكذا، يقابل الشيء بضده قياما بالقدرة والحكمة.
وكان الشيخ شيخنا مولاي العربي الدرقاوي رضي الله عنه يقول: ما هي إلا حقيقة واحدة أن شربتها عسلا وجدتها عسلا، وإن شربتها لبنا وجدتها لبنا، وإن شربتها حنظلا وجدتها حنظلا، فاشرب يا أخي المليح ولا تشرب القبيح.

Jika engkau ingin Keperkasaan-Nya (al-Jalal) terasa mudah bagimu, maka imbangilah dengan padanannya, yaitu keindahan (al-Jamal), karena Keperkasaan akan cepat berbalik menjadi keindahan. Caranya jika Allah ter tajalli dengan nama-Nya yang dalam lahirnya menyempitkan, maka imbangilah dengan kelapangan. Jika Dia tersingkap dengan nama-Nya al-Qawiyuh (Yang Mahakuat), maka imbangilah dengan kelemahan. Dan jika Dia tersingkpap dengan nama-Nya al-Aziz (Yang Mahamulia), maka imbangilah dengan kehinaan dalam batin. Begitu seterusnya, mengimbangi suatu perkara dengan padanannya untuk menjalankan qudrah (ketentuan Allah dalam batin) dan Hikmah (ketentuan Allah dalam lahir).
Asy-Syaikh Maulana al-Arabi Ad-Darqawi 
رضي الله عنه berkata: "Hakikat hanya merupakan satu esensi. Jika kau meminumnya sebagai madu maka kau akan mendapatinya sebagai madu. Jika kau meminumnya sebagai susu, maka kau akan mendapatinya sebagai susu, dan jika kau meminumya sebagai buah labu, maka kau mendapatkannya sebagai buah labu. Wahai saudaraku! Minumlah yang manis, jangan minum yang pahit."

[ Kitab Iqazhul Himam fi Syarh Al-Hikam Juz II, Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, Beirut hal 49 ]

5 NASEHAT YANG PERLU DIRENUNGKAN

5 Nasihat Habib Ali Bin Muhammad al-Habsyi رحمة الله تعالى (Shohibul Maulid Simthudduror) Agar Selamat Dunia dan Akhirat

1. Berhati-hatilah dalam memilih kawan dan teman, mengingat pergaulan itu amat besar pengaruhnya dalam kehidupan dan membentuk keperibadian seseorang.

2. Berpegang teguhlah pada thoriqoh para ulama terdahulu. Bersungguh-sungguh dalam bertakwa kepada Allah baik dalam keadaan sendirian maupun dalam keramaian sebagai bekal utama dalam mengarungi kehidupan ini, dan juga tekunlah dalam menuntut ilmu yang bermanfaat serta tinggalkanlah kebiasaan dan pola hidup yang tak berguna.

3 . Ketahuilah adanya pertemuan-pertemuan di dalam majlis dzikir dan majlis ilmu itu boleh membawa kemanfaatan & kebaikan yang besar pada umat manusia. Dan ketahuilah bahwa perkumpulan kita dalam suatu majlis dzikir & ilmu berada dalam pengawasan junjungan kita Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Melalui perkumpulan semacam itu cahaya ilahiyah akan memancar kepada siapapun, baik yang dekat maupun yang jauh, baik bagi mereka yang taat maupun yang bermaksiat, baik yang alim maupun yang jahil. Orang yang hadir dalam majlis tersebut, sewaktu pulang akan membawa keuntungan yang besar.

4. Sangat penting bagi kita untuk memperhatikan akan pentingnya belajar dan mengajarkan ilmu agama. Disela-sela kesibukan kita dalam mengumpulkan harta hendaknya kita harus mau menyisihkan sebagian harta kita untuk para penuntut ilmu. Gunakan waktu dan kesempatan kita untuk belajar & mengajarkan ilmu. Kita melihat manusia di zaman akhir ini telah kehilangan semangat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama. Mereka terlalu sibuk untuk memperkaya diri, menghabiskan waktunya untuk urusan-urusan duniawiyah.

5. Jagalah silaturahmi dan juga berbuat baiklah kepada kedua orang tua. Ketahuilah barang siapa yang berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ia akan beruntung di dunia dan akhirat. Dan siapa saja yang durhaka kepada kedua orang tuanya dia akan rugi dan celaka di dunia maupun akhirat. Tak ada amalan yg manfaatnya paling besar di dunia ini selain berbakti kepada kedua orang tua. Dengan berbuat baik kepada orang tua, seorang anak akan lebih dekat dengan Allah & juga Rasul-Nya & terhindar dari suul khotimah.

امين اللهم امين

KEDATANGAN WARID YANG MENGELUARKAN DARI PENJARA WUJUD KEPADA KELUASAN DATARAN SYUHUD

أوْرَدَ عَلَيْكَ الوَارِدُ لِيُخْرِجَكَ مِنْ سِجْنِ وُجُوْدِكَ إلى فَضَاءِ شُهُوْدِكَ

Dia mendatangkan pada mu warid untuk mengeluarkan mu dari penjara wujud mu kepada keluasan dataran syuhud mu.

Hati yang telah bebas dari tawanan kekuasaan dunia dan makhluk, dan merdeka dari perhambaan pada syaitan dan nafsu ialah hati yang telah terbang ke langit makrifat yang keluasannya tiada terhingga.

Jiwa yang terbang itu disapa oleh hembusan bayu warid yang membawa jiwa pemiliknya itu keluar dari kesempitan penjara wujudnya kepada keluasan syuhudnya.

Yang dimaksudkan dengan wujudnya di sini ialah "ananiah diri" kerana pada hakikatnya segala yang ada ini adalah milik mutlakNya semata-mata, tiada yang menyertaiNya pada pemilikan itu.

Mereka yang masih merasai memiliki ialah mereka yang masih hidup mengikut hawa nafsu, jiwa mereka tiada dapat sebenar-benarnya meredhai Allah sebagai Tuhan mereka.

Mereka masih mempersoal-soalkan keadilan Allah pada takdir Nya apabila berlaku sesuatu perkara, khasnya apabila ditimpa musibah.

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

Dengan yang demikian, bagaimana fikiranmu (wahai Muhammad) terhadap orang yang menjadikan hawa nafsunya: Tuhan yang dipatuhinya, dan ia pula disesatkan oleh Allah kerana diketahuiNya (bahawa ia tetap kufur ingkar), dan dimeteraikan pula atas pendengarannya dan hatinya, serta diadakan lapisan penutup atas penglihatannya? Maka siapakah lagi yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya sesudah Allah (menjadikan dia berkeadaan demikian)? Oleh itu, mengapa kamu (wahai orang-orang yang ingkar) tidak ingat dan insaf?
(Al-Jatsiyah: 23)

Justeru itu mereka berada dalam kehidupan yang sangat sempit ibarat sel penjara kerana mereka menghitung segala-segalanya berdasarkan keuntungan dunia yang sedikit dan sempit.

Jika mereka dikurnia nikmat mereka melihat nikmat itu adalah milik mereka dan sangat bakhil dengannya.

Khayalan mereka yang menyangka nikmat itu adalah milik mereka menyebabkan mereka angkuh dengan apa yang mereka miliki dan tamak dengannya.

Mereka hidup hanya untuk memuaskan nafsu mereka yang hanya terikat dengan dunia dan sangat sedih dan kecewa apabila nikmat tersebut hilang sehingga sanggup berbunuhan mempertahankannya.

Sebaliknya apabila mereka ditimpa musibah seluruh pandangan dan jiwa mereka hanya tertumpu pada sebab-sebab zahir sehingga menyebabkan mereka marah, kecewa dan putus asa.

Inilah sebahagian yang dimaksudkan dengan "penjara wujud diri" yang mana mereka yang mendiaminya pasti derita melainkan mereka yang dapat keluar dari penjara tersebut dan dapat melihat keluasan dataran wujud Nya dalam segala sesuatu.

(فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ)
(Al-Fajr: 15)

Maka adapun insan itu apabila dia diuji oleh Tuhannya dengan dimuliakan dan dikurniakan nikmat lalu dia berkata "Tuhanku telah memuliakan ku".

Apabila datangnya cahaya Allah ke dalam hati seorang salik lalu dengannya dia dapat menyaksikan (syuhud) Allah pada diri dan alam ini sama ada ia af'al, atau asma' atau sifat atau wujudNya.

Dengan itu itu ia telah keluar dari penjara wujud dirinya kerana apabila cahaya itu datang (warid) leburlah rasa memiliki yang yang ada padanya dan jiwanya telah merasa atau memandang bahawa semua yang ada adalah dalam genggaman milikNya semata-mata.

Mereka ini telah keluar dari penjara wujud diri menuju ke dataran syuhud yang luas. Jiwa mereka tenang dan gembira dengan segala takdirNya kerana mereka hanya melihat takdir itu adalah senda gurau dari Allah.

Mereka yakin dengan sebenar-benarnya akan kasih sayang dan keadilan Allah justeru pada mereka semua yang berlaku adalah baik dan menceritakan tentang wujud diriNya semata-mata.

Perihal mereka ini pernah disabdakan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم :

قالَ رَسُولُ اللهِ: عَجَبًا لأَمْرِ المؤمنِ إِنَّ أمْرَه كُلَّهُ لهُ خَيرٌ ليسَ ذلكَ لأَحَدٍ إلا للمُؤْمنِ إِنْ أصَابتهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فكانتْ خَيرًا لهُ وإنْ أصَابتهُ ضَرَّاءُ صَبرَ فكانتْ خَيرًا لهُ. رواه مسلم

Alangkah anehnya perihal orang mukmin itu! Sesungguhnya segala perkara yang berlaku baik baginya dan ia tiada berlaku kepada orang lain melainkan orang mukmin.

Jika dia dikurniakan nikmat dia akan bersyukur dan itu adalah baik buatnya. Manakala jika dia ditimpa musibah maka dia akan bersabar dan ia adalah baik buatnya juga.

RESEP AGAR MUDAH DALAM MEMAHAMI ILMU

قال الحبيب عبدالله الحداد : " من كان طبعه البلادةَ فعليه بالعبادة، ومن كان له فهم وَقاد فالعلم له مُنقاد ".

Habib Abdullah Al- Haddad رضى الله عنه berkata : " Barang siapa yang wataknya bodoh (sulit memahami ilmu), hendaknya memperbanyak ibadah, dan barang siapa mempunyai kecerdasan yang cemerlang, maka memperbanyak belajar ilmu akan menyelamatkannya."

[ Al- Fawa'idul Mukhtaroh, Hal. 17 ]

CIRI ORANG BAIK ADALAH ORANG YANG SUKA ILMU

قال الامام الشافعي : " من لايحب العلم لا خير فيه، فلا تكن بينك وبينه معرفة ولا صداقة، فإن العلم حياة القلوب ومصباح البصائر."

Imam Syafi'i رضى الله عنه telah berkata : "Orang yang tidak suka dengan ilmu tidak mempunyai kebaikan, maka jangan sampai ada perkenalan dan persahabatan di antara kamu dan dia, karena ilmu itu kehidupan hati dan lentera mata hati."

[ Al- Fawa'idul Mukhtaroh, Hal. 13 ]