Thursday, May 25, 2023

UBUDIYAH

Maqamat Para Penempuh Jalan Sufi

Berfirman Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ ;

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ 

"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu keyakinan (ajal)."
(Al-Hijr : ayat 99).

Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq قدس الله سره mengatakan :

"Ubudiyah adalah lebih sempurna daripada ibadah. Karena itu, pertama-tama adalah Ibadah, lalu Ubudiyah, dan akhirnya Abudah. Ibadah adalah amalan kaum awam, Ubudiyah adalah amalan kaum terpilih (khawash), dan Abudah adalah amalan kaum yang sangat terpilih (khawashul khawash)."

Beliau juga mengatakan :

"Ibadah adalah untuk orang yang memiliki Ilmu Yaqin, Ubudiyah untuk orang yang memiliki 'Ainul Yaqin dan Abudah adalah untuk orang yang memiliki Haqqul Yaqin."

Beliau juga berkomentar :

“Ibadah adalah untuk orang yang sedang berjuang keras (Mujahadah), Ubudiyah untuk orang yang sangat tahan menanggung kesukaran (Mukabidah), dan Abudah adalah sifat Ahli Musyahadah. Jadi, orang yang tidak mengeluh kepada Allah, jiwanya berada dalam keadaan Ibadah, dan siapa yang tidak bakhil jiwanya dialah pemilik Ubudiyah, dan siapa yang tidak bakhil Ruhnya, dialah pemilik Abudah."

Dikatakan ;

"Ubudiyah adalah menegakkan tindak-tanduk ketaatan yang sejati, dengan khusyu', memandang diri dengan mata yang terbatas, dan menyadari bahwa amal-amal kebajikan hanya dapat terlaksana berkat ketentuan takdir."

Dikatakan pula ;

"Ubudiyah berarti meninggalkan ikhtiar sendiri ketika menghadapi takdir Illahi."

Dikatakan pula ;

"Ubudiyah adalah mengosongkan diri dari keyakinan akan kekuatan dan kemampuan diri sendiri dan mengakui kekayaan serta anugerah yang diberikan-Nya kepadamu."

Juga dikatakan ;

"Ubudiyah adalah menyambut apa pun perintah diberikan kepadamu dan memisahkan dirimu dari apa pun yang engkau dilarang atasnya."

Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq 
قدس الله سره mengatakan ;

"Engkau akan menjadi hamba dari siapa pun yang mengikatmu. Jika engkau terikat kepada dirimu sendiri, maka engkau akan menjadi hamba bagi dirimu sendiri. Jika engkau terikat pada kehidupan duniawi, maka engkau akan menjadi hamba bagi kehidupan duniawimu."

Rasulullah صلى الله عليه وسلم, bersabda :

تَعِس عَبْدُ الدِرْهَمِ ، تَعِسَ عَبْدُ الدَّيْنَارِ ، تَعِسَ عَبْدُ الخَمِيصَةِ .
[ أخرجه البخاري ]

"Celakalah hamba dirham, celakalah hamba dinar, celakalah hamba pakaian bagus."
(Riwayat Bukhari).

Syeikh Abu Ali ad-Daqqaq 
قدس الله سره megatakan ;

"Sebagaimana Rububiyah sebagai sifat Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ, yang tak pernah sirna, maka Ubudiyah adalah sifat hamba yang tak pernah terpisah."

Sebagian Sufi bersyair :

"Jika kau tanya padaku,
aku berkata ;
"Inilah, aku hamba-Nya."
Dan jika mereka tanya kepada-Nya,
Dia berkata ;
"Inilah, dia hamba-Ku."

[ Risalah Qusyairiyah ]


No comments:

Post a Comment