Barangsiapa lebih menyukai tidur daripada salat malam, yang membawa ke arah
ketakwaan, bererti ia memilih sesuatu yang buruk, sesuatu yang mematikannya dan
membuatnya acuh tak acuh terhadap segala keadaan. Sebab, tidur adalah saudara
kematian. Kerananya, Allah tak tidur, sebab Ia bersih dari segala kecacatan.
Begitu pula dengan para malaikat, sebab mereka senantiasa amat dekat dengan
Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Agung. Begitu pula dengan penghuni langit, sebab
mereka sangat mulia dan suci, sebab tidur akan menghancurkan keadaan hidup
mereka. Jadi, kebaikan terletak pada keberjagaan, sedang keburukan terletak pada
ke-tidur-an dan ketak acuhan terhadap upaya.
Nah, barangsiapa makan,
minum dan tidur berlebihan, maka lenyaplah kebaikan dari dirinya. Barangsiapa
makan sedikit dari yang haram, maka ia serupa dengan orang yang makan banyak
dari yang halal. Sebab sesuatu yang haram menggelapi iman. Bila iman gelap, maka
doa, ibadah dan jihad tak maujud. Barangsiapa makan banyak dari yang halal
berdasarkan perintah Allah, maka ia menjadi seperti orang yang makan sedikit
dengan penuh pengabdian. Jadi, sesuatu yang halal ialah cahaya yang ditambahkan
pada cahaya, sedang sesuatu yang haram ialah kegelapan yang ditambahkan pada
kegelapan, yang di dalamnya tiada kebaikan; maka makan sesuatu yang halal dengan
berlebihan, tak merujuk kepada perintah, adalah seperti makan sesuatu yang
haram, dan hal itu menyebabkan tidur, yang di dalamnya tiada kebaikan.
No comments:
Post a Comment