Mintalah kepada Allah keredhaan akan ketentuan-Nya, atau kemampuan meluruh dalam
kehendak-Nya. Sebab di dalam hal ini terletak kesenangan dan keunikan besar di
dunia ini, dan juga gerbang besar Allah dan sarana untuk dicintai-Nya.
Barangsiapa dicintai-Nya, maka Ia tak menyiksanya di dunia ini dan di akhirat.
Dalam dua kebajikan ini terletak hubungan dengan Allah, kebersatuan dengan-Nya
dan keintiman dengan-Nya. Jangan bernafsu berupaya meraih kenikmatan hidup ini,
kerana hal ini tak dimaksudkan bagimu. Bila hal itu tak dimaksudkan, maka
bodohlah bila berupaya mendapatkannya, dan hal itu juga sangat dikutuk,
sebagaimana dikatakan : "Di antara siksa paling besar ialah berupaya meraih yang
tak ditentukan oleh-Nya." Dan bila hal itu dimaksudkan, hal itu hanyalah
kesetiaan yang dibolehkan dan tersendiri dalam pengabdian, cinta dan kebenaran.
Berupaya kerana meraih segala selain Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung
adalah syirik. Orang yang berupaya mendapatkan kenikmatan duniawi, tak tulus
dalam cinta dan persahabatannya dengan Allah, siapa pun yang menyekutukan-Nya,
maka ia pendusta.
Begitu pula, orang yang mengharapkan balasan bagi
tindakannya adalah tak ikhlas. Keikhlasan ialah mengabdi kepada Allah hanya
untuk memberi Rabubiyyah, iaitu sifat Allah yang mengatur alam semesta,
pembuluhnya. Orang seperti itu mengabdi kepada-Nya kerana Ia adalah Tuhannya dan
patut diabdi, dan wajib baginya berbuat kebajikan dan patuh kepada-Nya,
mengingat bahawa ia sepenuhnya milik-Nya, begitu pula gerak-geriknya, dan
upayanya. Hamba dan segala miliknya milik Tuannya. Bukankah harus begitu?
Sebagaimana telah kami nyatakan, semua pengabdian merupakan rahmat Allah dan
kurnia-Nya atas hamba-Nya, kerana Dialah yang memberinya daya bertindak dan daya
mengatasinya.
Maka, senantiasa bersyukur kepada-Nya lebih baik daripada
meminta balasan dari-Nya atas kebajikannya. Kenapa kau berupaya keras meraih
kenikmatan duniawi, bila telah kau lihat sejumlah besar orang, bila kenikmatan
duniawi berlimpah tak berkeputusan, mereka kian sedih, cemas dan haus akan
hal-hal yang tak dimaksudkan bagi mereka? Bahagian duniawi mereka nampak
tempang, kecil dan menjijikkan,dan bahagian duniawi yang lain nampak indah dan
agung bagi hati dan mata mereka, dan mulailah mereka berupaya meraihnya meski
hal itu bukan hak mereka. Dengan begini, kehidupan mereka berlalu dan daya
mereka menjadi sirna, dan mereka menjadi tua, kekayaan mereka menjadi habis,
tubuh mereka menjadi renta, kening mereka berkeringat, dan catatan kehidupan
mereka menjadi gelap oleh dosa-dosa mereka, upaya keras mereka dalam meraih hak
orang lain, dan oleh pengabaian mereka terhadap perintah-Nya. Mereka gagal
mendapatkannya, menjadi miskin dan merugi dalam kehidupan ini dan di akhirat,
kerana itu, mereka berupaya mendapatkan pertolongan-Nya untuk mengabdi
kepada-Nya. Mereka tak mendapatkan yang mereka upayakan, tapi hanya membazirkan
kehidupan duniawi dan akhirat mereka; merekalah seburuk-buruk orang,
sebodoh-bodoh orang, sekeji-keji orang dalam lahir dan batin.
Mereka
menjadi redha kepada takdir-Nya, puas dengan kurnia-Nya dan patuh kepada-Nya.
Bahagian duniawi mereka datang kepada mereka tanpa diupayakan dan dicemaskan;
mereka menjadi dekat dengan Allah yang Maha Mulia, dan menerima dari-Nya segala
yang mereka dambakan. Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang redha dengan
ketentuan-Nya, yang meluruh dalam kehendak-Nya dan yang mendapatkan kesihatan
dan kekuatan ruhani untuk melakukan yang dikehendaki-Nya.
No comments:
Post a Comment